Tata Kelola Bumdes Kadjen

 

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah pelopor pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi desa. Oleh sebab itu, Bumdes dituntut mampu mengembangkan ekonomi desa dengan memberdayakan masyarakat sesuai potensi dan kearifan lokal yang dimiliki. Untuk menjadi desa yang maju dan berdikasi, BUMDes Kadjen memiliki rencana besar untuk menggali semua potensi yang dimiliki desa baik yang sifatnya perorangan maupun kelembagaan yang harapannya dapat diterima oleh pasar secara terbuka. 

Sasaran pengelolaan usaha di BUMDes Kadjen diupayakan menjangkau tidak hanya lingkup desa Kajen tetapi mampu menembus pasar yang lebih luas. Semakin besar pasar yang mampu dijangkau maka semakin besar pula pendapatan yang akan diperoleh. Upaya digitalisasi semua unit usaha merupakan langkah dasar untuk mewujudkan program ekonomi yang dilakukan unit usaha sehingga dapat diakses oleh pasar secara terbuka. Ketika kegiatan usaha BUMDes Kadjen dikenal dan diketahui pasar secara luas tentu berdampak pada kamajuan ekonomi masyarakat.

Penyediaan infrastruktur

Pengelolaan dan pengembangan usaha BUMDes Kadjen tentu juga membutuhkan sarana-prasarana yang memadai agar kegiatan usaha dan pelaksanaanya dapat berjalan dengan baik. Tatakelola perusahaan juga harus menunjukkan adanya manajemen profesional, pelaporan yang transparan dan auditabel, sekaligus berbasis teknologi yang relevan. Oleh sebab itu segara infrastruktur yang dibutuhkan di masing-masing unit kelembagaan harus dapat dipenuhi. Dengan infrastruktur yang memadai, pengelolan BUMDes dan unit-unit usaha di bawahnya akan menghasilkan output dan outcome yang diharapkan. Perkembangan usaha yang menjadi tren saat ini adalah berbasis teknologi digital (digital economy), maka BUMDes Kadjen juga bersiap diri untuk menfasilitasi semua infrasruktur berbasis digital.

Penguatan SDM

Tatakelola yang baik tanpa didukung dengan Sumber Daya Manusia (human resource) yang berkualitas tentu tidak akan mencapai tujuan perusahaan. SDM yang unggul dalam sebuah perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek meliputi adanya integritas bekerja, penguasaan terhadap bidang usaha yang dikerjakan, mampu menerapkan tatakelola usaha yang terbuka, memiliki kemampuan beradaptasi (adaptability), dan menunjukkan spirit untuk memajukan perusahaan. Semua itu tentu tidak langsung terwujud secara tiba-tiba. BUMDes harus memfasilitasi proses dan program penguatan SDM dengan berbagai kegiatan penguatan SDM sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Penguatan SDM dapat direaliasikan dengan sejumlah kegiatan seperti penyelenggaran training (upskilling dan upgrading), studi banding, dan sistem penggajian dan kompensasi sumber daya manusia. Hasil akhir dari semua itu adalah dengan terpenuhinya semua kebutuhan SDM di lingkungan BUMDes maka kinerja dan tugas yang diemban akan dilakukan dengan sepenuh hati dan maksimal.

Pembangunan sistem manajemen

Salah satu infrastruktur perusahaan yang harus tersedia adalah penerapan sistem manajemen berkarakter efektif, efisien dan optimal. Efektif artinya kebijakan BUMDes terkait pola kerja dan pengelolaan unit-unit di bawahnya harus berkualitas dan sesuai tujuan yang ingin dicapai, sedangkan efisien menunjukkan kinerja yang tepat waktu dengan biaya yang tepat. Optimal di sini dimaksudkan bahwa kegiatan-kegiatan dilakukan dengan upaya yang maksimal dan sepenuh hati. Untuk mendukung semua nilai ini maka BUMDes membutuhkan adanya sistem informasi berbasis big data yang memadai. Pola kerja dan komunikasi dibangun dengan memanfaatkan teknologi modern sesuai kebutuhan seperti pembangunan sistem keuangan BUMDes, sistem informasi unit usaha, dst. Tersedianya tatakelola kelembagaan berbasis sistem informasi online akan memudahkan kinerja dan pelaporan bagi semua pihak di lingkungan BUMDes dan secara otomatis menambah reputasi positif bagi pemerintahan desa.

Perluasan jaringan & Kerjasama

BUMDes juga harus mampu menjalin komunikasi dan kerjama dengan berbagai pihak sesuai kesamaan visi-misi lembaga. Kemitraan ini berfungsi selain dapat meningkatkan jangkauan pasar unit usaha juga dapat mendistribusikan kekuatan ke pihak mitra dalam menginisiasi sebuah program berskala besar. Program peningkatan ekonomi masyarakat terkadang membutuhkan sinergitas antar desa untuk menghasilkan manfaat yang lebih masif.

0 Comments